
Jeruji, dedengkot punk/hardcore kota Bandung kembali hadir ke permukaan dengan warna baru. Setelah banyak kabar burung bahwasanya Lukas (Tcukimay) dikandidatkan mengisi kekosongan sebagai pemegang mikrofon di atas panggung, akhirnya terjawab sudah melalui
press release tentang Ginan Koesmayadi (Mood Altering) yang kini bergabung dalam bagan tubuh Jeruji itu sendiri. Selain Ginan, formasi gitar pun kini ditambah Irsyad (Infamy/Teenage Outlaw), maka rampunglah formasi Jeruji saat ini; Ginan (Vox), Andre (Gitar), Irsyad (Gitar), Pengex (Bass), dan Sani (drum).
Minggu 3 April 2016 kemarin, Jeruji meluncurkan launching single baru mereka dengan tittle “Bangkit Bersama”. Berkolaborasi dengan Ucok (Ex-Homicide), trek “Bangkit Bersama” dapat dibilang sebuah remedi yang mengobati rasa rindu terhadap Jeruji dan Ucok sendiri. Tak banyak yang bisa diulas tentang “Bangkit Bersama” dari segi musikalitas selain senyum seringai terhadap kolaborasi tersebut. Khusustnya pada
riff gitar kasar yang lebih dominan disiram dengan deras oleh melodi-melodi nakal dalam pertengahan lagu kala Ucok berteriak “Yo, ‘Ndre”.
Minggu itu, Jeruji bersama beberapa pelaku komunitas dan Rumah Cemara melakukan kampanye terhadap kebijakan pemerintah tentang pengguna narkoba. Juga didukung oleh beberapa pengisi acara mulai dari Eyes of War, Aftercoma, Godless Symptoms, Tcukimay, Turtle JR, Eyefeelsix, hingga Taring.
Kampanye tersebut bertajuk “Support Don’t Punish” yang lebih menekankan untuk mereformasi kebijakan pemerintah dalam menanggulangi perederan dan penggunaan narkoba. Indonesia merupakan negara dengan statistik pengguna narkoba yang cukup tinggi. Penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan mengkriminilasasi pengguna narkoba melalui jeratan tindak pidana.
Menurut Ginan, mengkriminalisasi pengguna narkoba bukanlah hal yang tepat. Sebagai gambaran, banyak keluarga yang kehilangan sosok pencari nafkahnya saat sang ayah harus mendekam di balik sel besi karena dirinya terjerat kasus narkoba. Juga stigma negatif terhadap seseorang yang baru bebas dari rumah tahanan karena kasus narkoba, membuat psikologis seseorang tersebut cenderung jatuh hingga sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
“Pengguna narkoba itu tidak perlu dikriminalisasi, tapi perlu dinaungi, diberi pelayanan kesehatan, serta diperlakukan layaknya manusia karena mereka punya hak untuk hidup dan perlu menghidupi hidup. Tapi kita juga bukan berarti melegalkan penjualan narkoba, kita hanya ingin mereformasi kebijakan pemerintah saja. Legalisasi narkoba justru akan berdampak lebih buruk dari kebijakan yang ada sekarang, pasalnya penjualan obat-obatan tersebut akan dikooptasi oleh beberapa perusahaan asing dan kita-kita lagi yang menjadi korban”, ujar Ginan.
Apa yang telah dilakukan Jeruji dan beberapa kawan-kawan pada Minggu 3 April 2016 kemarin merupakan contoh nyata, bahwa musik merupakan medium komunikasi massa yang digunakan oleh suatu band atau musisi untuk mengkampanyekan apa pesan yang ingin mereka sampaikan.
Foto & Teks oleh Bani Adam.